Migrasi manusia dalam perjalanan wisata dapat meningkatkan frekuensi kontak fisik sehingga
meningkatkan risiko penularan penyakit, seperti: Tipus, Tetanus, Tuberculosis, Hepatitis, HIV/AIDS,
Japanese Encephalitis, Malaria serta Meningitis. Tanpa perlindungan, penyakit ini bisa menimbulkan
kecacatan bahkan kematian. Padahal pada umumnya, wisatawan mengutamakan persiapan dokumen,
keuangan, tetapi terkadang melupakan perlindungan kesehatan yang perlu dilakukan guna melindungi
dari berbagai penyakit yang dapat tertular selama melakukan perjalanan. Untuk itu, masyarakat dihimbau
untuk melakukan persiapan kesehatan sebelum melakukan perjalanan wisata guna melindungi diri dari
berbagai penyakit infeksi yang membahayakan nyawa.
· Tanpa tindakan pencegahan melalui vaksinasi, berbagai penyakit infeksi seperti TBC,
Hepatitis, HIV, Meningitis dan lain-lain, mengintai dan membahayakan nyawa para
wisatawan Kesadaran wisatawan untuk melakukan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan wisata
masih rendah Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM (K), pakar Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI-RSCM menjelaskan bahwa vaksinasi merupakan salah satu persiapan yang sangat penting
untuk dilakukan sebagai tindakan pencegahan sebelum melakukan perjalanan wisata.
Sebelum melakukan perjalanan wisata, berbagai persiapan perlu dilakukan sebaik mungkin seperti
mencari informasi mengenai tempat wisata dan tempat istirahat termasuk peringatan kesehatan dan peta
wilayah tersebut, serta memilih pakaian yang tepat, dan tentunya mempersiapkan uang yang cukup.
Perjalanan wisata tentu saja akan menjadi tidak nyaman apabila wisatawan sakit atau tertular penyakit
tertentu. “Dewasa ini jumlah wisatawan baik ke dalam maupun luar negeri terus meningkat. Perjalanan
wisata ini dapat berpotensi menyebarkan penyakit karena di dapat dari tempat tujuan wisata atau yang
dikenal dengan travel diseases, antara lain melalui batuk dan bersin seperti meningitis dan influenza.
Penularannya dapat berlangsung dengan sangat cepat karena melalui udara sehingga bila tidak dicegah
dapat menimbulkan kematian. Penyakit meningitis, misalnya, dapat ditularkan melalui batuk, bersin,
berciuman, berbagi makan dengan mengunakan satu sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan
merokok bergantian dalam satu batang,” demikian disampaikan oleh Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI,
FINASIM (K) dalam seminar media hari ini.
Penyakit Meningitis atau suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, dan
sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam hitungan jam (2 x 24 jam) merupakan
salah satu masalah kesehatan dunia, mengingat tingkat penyebarannya yang sangat cepat.
Berdasarkan
data WHO, rata-rata 5-10 persen dari orang-orang yang terkena penyakit Meningitis akan meninggal
dunia walaupun mereka terdiagnosa dan telah mendapatkan pengobatan dini yang tepat. Infeksi penyakit
ini merupakan penyebab utama meningitis bakterial dimana infeksi menyebar keseluruh tubuh melalui
aliran darah (sepsis).
“Mencuci tangan sebelum makan atau setelah ke toilet umum dan memegang binatang peliharaan,
menjaga stamina dengan makan makanan bergizi serta berolah raga secara teratur sebelum melakukan
perjalanan wisata sangat baik untuk menjaga kesehatan dan dapat membantu untuk menghindari
berbagai macam penyakit. Di samping itu, perlu juga diperhatikan kesesuaian jenis makanan di tempat
wisata dengan apa yang biasa kita makan. Namun demikian, wisatawan juga harus melakukan
pencegahan primer, yaitu vaksinasi,” jelas dr. Iris.
Namun dalam melakukan vaksinasi, terdapat hal penting yang harus diperhatikan dalam vaksinasi,
antara lain adalah vaksin yang diberikan harus potent, memiliki kemampuan merangsang sistem imun
tubuh untuk membentuk antibodi yang cukup; aman, tidak menimbulkan masalah; tidak mempunyai
kejadian ikutan yg membahayakan penerima vaksin; memenuhi persyaratan pembuatan dan
penyimpanan yang sudah dibakukan; mengikuti persyaratan global dan diawasi secara berkala oleh
BPOM dengan teratur dengan standar WHO serta melakukan penyimpanan vaksin yang baik.
“Mempersiapkan kesehatan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan para wisatawan, namun
demikian sebagian besar dari mereka justru melupakan hal ini dan mereka dikategorikan sebagai
unprepared travellers. Padahal tanpa persiapan kesehatan yang cukup serta mendapat vaksinasi yang
diperlukan sebelum melakukan perjalanan wisata, wisatawan yang masing-masing memiliki riwayat
kesehatan berbeda bisa saja tertular penyakit, bahkan membawa kuman tersebut pulang ke daerah asal
mereka dan menularkannya kepada keluarga dan lingkungan terdekat. Oleh karena itu edukasI dan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi pada wisatawan sebelum melakukan
perjalanan sangat penting untuk dilakukan melalui berbagai media antara lain seminar awam, siaran
radio, surat kabar, internet dan lain-lain” tutup dr. Iris.







0 comments:
Post a Comment